Menikmati Senja Bersama

Bagi sebagain orang, ada kenikmatan tersendiri ketika bisa melihat proses matahari tenggelam. Menikmati warna jingga kemerahan yang perlahan menghilang berganti menjadi hitam, indah. Dan saya pun adalah bagian dari mereka yang suka menikmati senja. Meskipun disini tidak ada tempat yang pas untuk melihat matahari tenggelam dengan sempurna, tapi saya cukup puas ketika saya bisa dengan tenang melihat perpaduan warna yang ditampilkan langit ketika matahariΒ  akan tenggelam. Susah untuk bisa diungkapkan dengan kata-kata, karena keindahan alam saat senja itu hanya bisa dirasakan, dilihat, dan dinikmati sendiri. πŸ˜‰

Membaca postingan mbak Maya yang juga berjudul Berburu Matahari Tenggelam, saya kembali diingatkan oleh kisah indah saya dan sahabat-sahabat saya. Sedikit berbeda dengan mbak Maya, karena disitu mbak Maya berburu matahari tenggelam dengan saudara-saudaranya. Sedangkan saya, saya lebih sering menikmati senja dengan sahabat-sahabat saya. Dalam postingan itu juga, mbak Maya menceritakan perjuangan dia dan saudara-saudaranya dalam berburu matahari tenggelam. Mulai dari terjebak macet lah, mobil mogok lah, hmm perjuangan yang cukup keren menurut saya. Percaya atau tidak, tapi ketika kita bisa melihat indahnya senja yang mulai tenggelam, kita tidak akan berhenti bersyukur atas kebesaran Tuhan yang sudah menciptakan alam semesta dengan sempurna. Dan menurut saya, wajar jika mbak Maya dan saudara-saudaranya sampai segitunya dalam berburu matahari tenggelam. Two thumbs for you, sista πŸ˜€

Saya pernah memamerkan salah satu foto senja saya bersama sahabat-sahabat saya di gamazoe. Senja yang biasa kami nikmati di bendungan irigasi perjaya, diiringi dengan tawa dan juga cerita. Biasanya, kami baru ke perjaya sekitar pukul 5 sore. Mencari tempat yang pewe, dan kemudian kami ngobrol plus foto-foto sambil menunggu senja datang. Saat yang paling cantik di perjaya adalah ketika ilalang-ilalang yang ada disekitar bendungan tumbuh. Karena dengan begitu, jiwa narsis saya dan sahabat-sahabat saya akan langsung keluar dengan cepat. Dan kemudian mencari pose yang bagus di sela-sela ilalang yang tumbuh. Duduk di rumput, foto-foto, ngobrol, hmm semua itu membuat senja saya semakin terasa sempurna. πŸ™‚

menunggu senja bersama (klik untuk memperjelas)

Saya sering berandai, kelak suatu saat nanti saya bisa menikmati matahari tenggelam bersama dengan sahabat-sahabat saya di bibir pantai. Duduk dengan manis di atas pasir, menikmati angin sepoy-sepoy yang datang menemani, mendengar suara ombak yang merdu, dan kemudian bersama-sama melihat sunset yang sempurna. Indah. Tapi sepertinya itu sulit banget untuk bisa terlaksana, atau bahkan kalo memang ingin terlaksana, perjuangan yang saya lakukan pun akan jauh lebih dahsyat dari apa yang sudah mbak Maya lakukan. Karena kalau memang saya menginginkan harapan itu menjadi nyata, maka saya harus mengajak sahabat-sahabat saya untuk pergi dari Palembang dan mengunjungi kota yang ada pantainya. Tapi mungkin sebaiknya harapan saya aja yang diganti, saya berharap suatu saat nanti bakal ada pantai di Palembang. Hahahahaha *makin ngawur* πŸ˜† .

menikmati senja bersama di pinggir bendungan (klik untuk memperjelas)

Yap, inilah sedikit kisah menikmati senja yang sering saya dan sahabat-sahabat saya lakukan. Saya lebih suka menyebutnya menikmati senja daripada menikmati sunset, karena selama ini kami tidak pernah benar-benar melihat matahari tenggelam/terbenam. Hanya semburat langit yang berwarna kuning kemerahan. Semakin turun semakin tertutup awan dan kemudian hilang diganti dengan kelabu, dan perlahan langsung berubah menjadi hitam. Tapi meskipun hanya senja seperti itu, saya sudah cukup bahagia. Karena saya masih bisa melihat salah satu kebesaran Tuhan di sudut kecil kota Martapura dengan sahabat-sahabat tercinta saya. Senja dan sahabat, adalah 2 hal yang selalu saya rindukan. Dan ketika saya bisa menikmati senja bersama dengan sahabat-sahabat saya, saya makin merasa kalau Tuhan sangat mencintainya saya. ^_^

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Kemilau Cahaya Emas yang diselenggarakan oleh Nurmayanti Zain

*91’91*

126 thoughts on “Menikmati Senja Bersama

  1. menikmati senja dan menghantar sang surya ke peraduan memang luar biasa nikmatnya Dhe, sering aku lakukan dengan suamiku di pinggir sungai kalau bisa setiap hari selama cuaca mengijinkan, ke sananya tentu saja naik sepeda berdua πŸ™‚

    sukses buat kontesnya ya

  2. Enak banget bisa menikmati senja. Dulu pernah satu kali menikmati menikmati matahari masuk kandang di tepi pantai, baru satu ali seumur hidup karena pantai jauh dari rumah.

  3. mentari senja memang indah Dhe πŸ˜€ Jadi ingat, waktu ke Paris September lalu, orang-orang pada berbondong-bondong naik menara Eiffel untuk mengincar sunset loh (termasuk saya, alhasil naik sampai puncaknya aja ngantrinya sampai hampir 2 jam, wahahaha πŸ˜† ).

  4. Tidak hanya sunset yang sangat indah untuk dinikmati Dhe… sunrise juga bisa bikin semangat kita bergelora, karena hangatnya matahari pagi itu loh… πŸ˜€

  5. Menikmati senja merupakan suatu senergi jiwa bersama alam dalam menginspirasikan suatu ide karya tertentu, dan juga dapat memberikan sautu kesan tersendiri dalam melihat kebesaran Tuhan menciptakan alam semesta ini.

    Sukses selalu
    Salam
    Ejawantah’s Blog

  6. Cobalah berdiri sekali-kali di tanah terbuka, di tempat di mana engkau bisa memandangi cakrawala yang seolah-olah tak berujung di sore hari. Ada senja di sana yang menawarkan hiburan bagi pikiran yang letih dan fisik yang lelah. πŸ™‚

  7. wahhh~ pantesan.. dari tadi aku cari mataharinya mana?
    Ternyata posisinya hanya bisa memperlihatkan semburat jingga yang bergantung di angkasa πŸ™‚
    masyaAllah~ dengan itu saja ternyata cukup (atau belum ya?) memukau hati
    Tabaarakallahu Ta’ala, sungguh suatu Kuasa Allah agar kita bisa banyak bersyukur
    senja dan sahabat, siapa yang tahu suatu saat bisa ke pulau berpantai πŸ˜€
    kalau palembang berpantai sih rada-rada mustahil :p

    —————
    sudah terdaftar
    terima kasih atas partisipasinya yaa dhenok πŸ™‚

  8. aku pun termasuk penikmat senja. ada banyak foto senja senja di blogku. satu hal hanya yang tidak aku suka tentang senja. saya takut dengan usia senja πŸ™‚

  9. saya lebih senang lihat matahari tenggelam daripada matahari terbit πŸ˜€
    yang terbayang kalau matahari tenggelam itu, saatsaat santai, beristirahat, ketawaketawa pokoknya yg senengseneng…tapi kalau matahari terbit, langsung dehh kebayang pusingnya hari ini akan terjadi apa nih hehehehe
    btw Dhe…aku sebenernya udh dari lama pengen tanya, cuma ngga jadi terus, mmm..itu nama yang kamu pake “habibie”nya asli dari orangtua? atau rekaan kamu sendiri untuk nama di dunia maya saja?

  10. Detik-detik Sang Surya akan tenggelam seakan-akan Tangan Yang Maha Kuasa di alam jagad semesta ini menyentuh Bola Merah penerang dunia ini. Di sini lah hati tergetar akan keagungan Sang Maha Pencipta yang menundukkan siang dan memunculkan malam. Diri ini seakan-akan tak ada apa-apanya dengan salah satu ciptaan Tuhan, yaitu Matahari ini.
    Pemandangan menakjubkan ini pernah aku lihat dengan sempurna di pantai Batang-batang Pamekasan Madura dimana sore itu cuaca cukup bersahabat tanpa ada awan berarak-arak yang akan menghalangi Sang Surya menuju peraduannya.
    Selebihnya pemandangan tenggelamnya Sang Surya dimana pun tempat di dunia ini, begitu indah untuk dilukiskan dengan kata-kata apa pun bahasa yang diucapkan oleh bangsa di dunia ini. Salam….

  11. Menikmati senja…kalau di daerah saya br bsa menikamti pesona senja di hamparan sawah dan cuaca cerah. Klo dekat2 rumah gak bisa lht senja dengan penuh karena terhalang rimbunnya pepohonan..

  12. Senja… senja tercantik yang pernah saya lihat itu pas saya di Cilacap. Kota pantai, teluk, dengan pesisir di sepanjang perbatasan Baratnya. Saya masih SD waktu itu, tapi masih ingat sampai sekarang. Benar-benar cakep… dan menenangkan.

  13. Menunggu senja ..
    Mengingatkan aku pada teman2 kuliahku..
    Pernah menunggu senja bareng2 di pantai pangandaran…

    Ahh..so sweet..

    Sukses ya ngontesnya..

  14. siluetnya bagus…
    ini kalau versi saya munculnya di kamar mandi, baca postingan saya tentang Siluat di kamar mandi..hihihi

  15. hadehh Dhe kalau ada pantai di Palembang bagaimana jadinya Pulau Sumatra?

    senja itu emang indah… aku pun jarang menikmati senja di pantai… tapi kalau kangen senja, foto2 koleksi akan jadi obat yang lumayan buatku.. hehe..

    sukses dengan kontesnya ya Dhe..

  16. suka berandai andai juga ternyata mbak denok, entah diatas bukit, di depan rumah atau dimanapun asal hati sedang nyaman dan bisa menikmati semuanya terasa indah…. karena hati yang bisa menilai indah tidaknya. . . hhmmmm lebay

  17. menunggu senja, saya masih teringat ketika ditepian laut merah dekat masjid apung. Sungguh ketika matahari mendekati ujung lautan, sangat terasa bahwa usia kita akan secepat itu kembali. Maka tak heran diujung itu, muhasabah diri menghasilkan tetesan air mata

  18. bener dhe, menikmati senja atau bahasa trendy nya di bilang sunset emang fun bgt,
    Bikin fikiran adem, hati juga ploong bgt..
    Untung lokasi one skrg gak trlalu jauh dari kuta, jadi bisa sering2 ngeliat sunset (itu juga kalo cuaca mendukung)
    Huahuahuah

  19. itu foto yang paling bawah sebelah kiri layar, foto yang pernah diedit jadi adegan perang gitu ya. keren pokoknya, hehe..
    memang nikmat menikmati senja itu ya. sayang pulang kantor sering malam jadi jarang lihat matahari tenggelam 😦

  20. Martapura gak punya pantai ya? Kalau bukit atau gunung, ada tidak Dhe? Aku pernah menikmati sunset dari puncak gunung. And it’s amazing. kereeeen banget. Sensasinya beda sama menikmati sunset di pantai. Mungkin karena sudah umum kali yaaa kalo lihat sunset di pantai πŸ™‚

    Ngontes lagi eiuy!!! Good luck!!! πŸ˜€

    • gk ada pantai mae.. bukit ada, tapi jauh.. kalo gunung, ada tapi di Pagar Alam.. hahahaha.. pokoknya hanya bisa menikmati senja yang menggantung kalo disini.. mae sih, tiap naik gunung gk pernah ajak dhe.. 😦

Leave a reply to jiahaljafara Cancel reply