Liburan Keluarga ala Dhenok Habibie

Kemana Kemana Kemana

Ku harus liburan kemana

Hahahaha, kayaknya tu lagu bener-bener pas yaa kalo dinyanyiin saat musim libur tiba. Soalnya tak sedikit para orang tua yang mendadak migren ketika sang anak udah pulang membawa raport ke rumah, yang itu berarti musim libur telah dimulai. So daripada migren duluan, mending nyanyi dulu aja bareng saya. Liriknya ada diatas, dan bisa disesuaikan sesuai umur dan tempat #loh πŸ˜†

Kalo di keluarga saya, biasanya setiap musim libur tiba kami kumpul di rumah mbah. Apalagi kalo musim libur bertepatan dengan musim panen. Uuhh dijamin betah saya liburannya, karena yang pasti para saudara-saudara plus temen-temen saya yang ada disana lagi pada cair semua, kantong tebel. Hehe #otaklicik :mrgreen: . Alhamdulillah rumah mbah uti cukup luas di kampung. Halaman depan luas, karena sebenarnya fungsi utamanya adalah untuk menjemur padi pas musim panen. Halaman belakangnya juga lumayan luas, ditambah lagi ada banyak pohon bambu dibelakang rumah. Jadi kalo siang biasanya kami kumpul dan main dibelakang. Main bola lah, main ekar/kelereng/gandu, bikin terompet dari janur, bikin rumah-rumahan dari tanah, main karet, hmm pokoknya lengkap. Sedangkan kalo pagi dan sore hari, kami biasanya kumpul di halaman depan. Kami paling suka sarapan dan makan sore di teras halaman depan rumah. Mungkin karena di keluarga saya banyak anak-anak dan mereka pada ogah makan di dalam rumah, jadi kami yang tua-tua juga ikut kebablasan makan di halaman depan juga. Seru lho ternyata, makan rame-rame di halaman depan sambil pamer ke tetangga-tetangga mbah uti yang lewat, dan bocah-bocah kecil pun masih bisa bermain sambil makan.

suasana di dalam rumah

suasana di halaman depan rumah

Menurut saya liburan yang seru itu adalah ketika saya bisa kumpul dengan keluarga besar saya, terutama keluarga besar dari ibu saya. Kalo dari keluarga abah saya mah jauh, soalnya kebanyakan di Jogja jadi jarang kumpul. Karena saat kumpul seperti ini, rasa kekeluargaan yang saya punya pun akan semakin meningkat. Saya jadi tambah dekat, dan sepupu-sepupu plus ponakan-ponakan saya yang masih kecil pun akan jadi lebih saling mengenal. Ibu saya beserta saudara-saudaranya akan bernostalgia juga ketika kumpul seperti itu. Dapur yang rame karena banyaknya para ibu-ibu yang masak, lauk pauk yang beraneka ragam hasil karya mereka. Anak-anak kecil yang heboh pada main sendiri dengan saudara-saudaranya, juga teman-teman baru dari lingkungan tempat mbah uti tinggal. Pokoknya seru, karena dengan begitu secara tidak langsung mereka akan kenal dengan mainan tradisional yang ada disana.

Mbah kung saya sudah meninggal, dan saya pun sudah pernah membahas tentang beliau di gamazoe. Jadi saat ini yang ada di rumah tinggal mbah uti dan bibi saya beserta keluarganya. Alhamdulillah, semua anak mbah uti sudah menikah semua. Awalnya mbah uti mempunyai 11 orang anak, tapi sekarang tinggal 6 orang. Jadi total seluruh keluarga besar dari mbah saya saat ini adalah 6 anak, 6 menantu, 14 cucu + 2 cucu mantu (bahasanya aneh, hahahaha), dan 3 cicit. Jadi total kalo kumpul semua adalah 31 orang, ditambah mbah uti sendiri jadi 32 orang. Hahahahhaa, saya ngebayanginnya aja mumet πŸ˜€ . Selama ini jarang bisa kumpul lengkap seperti itu, soalnya 2 bude saya ada di Ponorogo. Jadi biasanya kalo kumpul pas libur sekolah itu hanya sekitar 4 keluarga saja.

mbah uti beserta 2 cucunya dari Ponorogo

Apa cuma kumpul di rumah mbah uti saja selama liburan?? Oo tentu saja tidak. Selain kumpul dengan keluarga inti di rumah mbah uti, saya dan keluarga yang lain pun secara bergantian akan mengunjungi sanak saudara yang masih satu daerah dengan mbah uti. Kalo dalam silsilah keluarga, semua keluarga yang ada disana saya manggilnya mbah dan mbah yut. Meskipun tu orang umurnya hanya selisih beberapa tahun dari saya, tapi saya harus tetep manggilnya mbah atau mbah yut. Silsilah itu sering membuat saya bingung 😐 . Dan kegiatan silaturrahmi ini juga adalah bagian yang saya suka. Karena selain jalan-jalan, kami bisa jadi lebih mengenal keluarga yang lain. Saat berkunjung pun biasanya kami akan melakukan hal yang seru, misalnya saja memancing, panen buah, berkunjung ke kebun/ladang, dll lah sesuai dengan apa yang saudara kami punya.

Nah dibawah ini akan saya kasih contoh salah satu acara kunjungan keluarga yang berhasil saya abadikan. Yang dikunjungi adalah keluarga saya, dan yang datang waktu itu adalah 3 keluarga dari bibi-bibi dan mbak sepupu saya. Abah saya mempunyai 3 buah kolam ikan dibelakang rumah, 2 buah kolam untuk ikan nila dan 1 buah kolam untuk ikan mujair (kolam yang saya sebutkan hanyalah berupa bak persegi panjang, bukan kolam ikan beneran). Trus abah saya pun mempunyai peliharaan burung yang cukup banyak, kalo saya hitung lebih dari 5 ekor burung dan saya tak tahu itu burung apa saja. Nah kalo misalnya ada keluarga yang datang kerumah, bocah-bocah biasanya paling suka ngeliatin ikan dan burung-burung itu, biasanya sambil ngasih makan ke hewan-hewan itu. Tapi yang terjadi pada waktu itu, mendadak kami jadi pesta makan besar. Seru, karena semua anggota keluarga pada ambil bagian dalam proses masak dadakan tersebut.

This slideshow requires JavaScript.

Bagaimana menarik bukan?? Sorry foto saat makan besarnya tidak saya tampilkan, karena ada satu dan lain hal yang membuat tu foto tidak bisa untuk dikonsumsi public (jyaaahh, bahasa saya, hahahaha). Well, kurang lebih seperti inilah suasana liburan yang biasa saya dan keluarga saya lakukan. Liburan dengan kumpul keluarga itu ternyata lebih menyenangkan daripada harus ke mall. Karena anak-anak selain bisa lebih bebas bermain, mereka pun jadi bisa belajar banyak hal dari lingkungan mereka, dan tentunya liburan keluarga seperti ini akan membuat hubungan keluarga jadi terasa lebih dekat. πŸ˜‰

Karya ini saya tulis dalam rangka turut meramaikan hajatan Liburan Seru: Say No to Mall!

*91’91*

83 thoughts on “Liburan Keluarga ala Dhenok Habibie

  1. Senang banget sayah ngebayanginnya kalo hal ini terjadi sama saya… dulunya sih iyaa pernah ngumpul bareng dari keluarga Ibu, semua saudara Ibu dan anak2nya pada ngumpul di rumah nenek.. dan rumah nenek otomatis berubah jadi pasar karena kelakuan cucu-cucunya yang tidak bisa diam.. dan yang paling tidak saya suka justru pas semuanya pada mau kembali ke rumahnya masing2… rumah nenek jadi seeeeeppppppppiiiiiiii bangettttt…. hahahaa… #ga jauh beda kan ama apa yang dialami Dhe???

    Duhh… kalimat terkahir itu masih aja bisa nyempil di sana… :)) sukses yaaa dengan giveaway-nya….. πŸ™‚

  2. liburan yang menyenangkan walaupun tidak mesti mewah mengeluarkan biaya yang mahal. Saya juga sering kalo liburan ke rumah nenek, tapi sayangnya sekarang udah tidak ada lagi. πŸ˜€

    Semoga menang kontesnya.

  3. Liburan tak harus pergi ke tempat wisata atau tempat2 yang banyak dikunjungi orang. Ke rumah keluarga pun OK, Tapi kalau ke rumah mbah bagi saya sudah tak mungkin karena para mbah sudah tak ada semua.

  4. Pesta masak dadakannya kayaknya seru ya Dhe, hehe πŸ™‚ Kebayang deh, tiba-tiba ada yang mencetuskan ide buat pesta masak, trus semua pada siap ambil posisi masing-masing, hahaha πŸ™‚

  5. Pingback: Daftar Sementara Peserta Kontes Liburan Seru: Say No to Mall! « BELALANG CEREWET NGGAK DOYAN RUMPUT

Leave a reply to Dhenok Habibie Cancel reply